Jembatan Barito, Banjarmasin |
Jembatan Barito yang diresmikan penggunaannya oleh mantan Presiden RI, Soeharto pada tahun 1997 silam, keberadaannya memberi manfaat untuk masyarakat yang bertempat tinggal di Kalsel maupun di Kalteng
Selain adanya manfaat ekonomi dengan terbukanya alternatif jalur angkutan (tadinya hanya dapat diakses dengan moda angkutan sungai, laut, dan udara)
Sekarang, Masyarakat di kedua provinsi ini mempunyai pilihan moda angkutan dengan biaya yang murah dan cepat untuk mengangkut berbagai hasil pertanian, perkebunan, dan orang (penumpang)
Sekarang, Masyarakat di kedua provinsi ini mempunyai pilihan moda angkutan dengan biaya yang murah dan cepat untuk mengangkut berbagai hasil pertanian, perkebunan, dan orang (penumpang)
Dari sisi lain, terlihat adanya pertambahan jumlah penduduk kewilayah ini, yang berdatangan dari Kota dan Desa terdekat
Pertambahan jumlah penduduk ini diikuti pula dengan adanya pertumbuhan pembangunan Perumahan dan Gedung, berupa toko dan warung kecil, SPBU, sekolah, dan perkantoran, diharapkan pada masa mendatang kawasan ini akan tumbuh menjadi sebuah kota kecil baru
Pertambahan jumlah penduduk ini diikuti pula dengan adanya pertumbuhan pembangunan Perumahan dan Gedung, berupa toko dan warung kecil, SPBU, sekolah, dan perkantoran, diharapkan pada masa mendatang kawasan ini akan tumbuh menjadi sebuah kota kecil baru
Jembatan Barito, merupakan jembatan terpanjang kedua di Indonesia, setelah Jembatan Suramadu di Jawa Timur
Jika Anda sedang berkunjung ke Banjarmasin, luangkanlah waktu untuk melihat keunikan Jembatan ini
Panjang keseluruhan jembatan ini 1.082 Meter, membentang dari arah timur kesebelah barat, Jembatan dibangun diatas Sungai Barito, melintasi Pulau Bakut, sebuah pulau kosong tempat habitat Monyet khas Kalimantan (Bekantan) berkembang biak
Jembatan ini mulai dikerjakan pada tahun 1993 dan selesai pada tahun 1997, jembatan dibangun dengan system Jembatan Gantung Kembar dengan Kabel Ganda tidak simetris yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah
Dari segi tehnis dan konstruksi, jembatan ini nyaris sama dengan konstruksi Jembatan Mahakam Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur yang runtuh pada beberapa waktu lalu
Walaupun profil jembatan ini hampir sama dengan konstruksi Jembatan Kutai Kertanegara, tetapi jika dipelihara secara berkala dengan baik dan benar, maka kejadian seperti runtuhnya jembatan di Sungai Mahakam tidak akan terjadi pada Jembatan Barito ini
Potensi Wisata
Jembatan Barito berjarak 18 Km dari pusat kota Banjarmasin, area bagian bawah pada kedua ujung jembatan tersebut dapat dijadikan tempat wisata yang menarik dan unik untuk masyarakat
Lapangan ditimur jembatan, Ideal untuk area camping |
Penumpukan Pasir untuk bahan bangunan |
Lahan luas Kalimantan Selatan, sepi penghuni |
Akses jalan untuk mendatangi tempat ini sudah memadai, kondisi jalan cukup mulus walau terasa masih kurang lebar
Angkutan kota yang murah masih belum tersedia, karena disini termasuk trayek yang sepi penumpang, biasanya pengunjung yang datang kesini menggunakan kendaraan sendiri atau charter
Untuk yang senang camping, tersedia sebuah lapangan yang cukup luas, dan disisi lapangan tersebut terdapat sebuah bangunan berukuran 8 x 8 Meter yang dapat digunakan untuk berlindung bila kondisi cuaca tidak bersahabat
Untuk pengunjung yang hobinya memancing, tersedia dermaga yang dapat dipergunakan sebagai starting point, dan disitu juga tersedia beberapa perahu bermotor yang dapat disewa jika ingin memancing kebagian tengah sungai
Sewa perahu motor, harga sewanya relatif murah, sesuai kesepakatan dengan pemilik perahu, jika durasi pemakaian perahu dibawah dua jam, penumpang cukup membayar Rp.100 ribuan
Pemancing, Sebaiknya membawa alat pancing dan umpan pancing sendiri karena disitu tidak ada yang menjualnya
Untuk yang senang photografi, tersedia beberapa view alam yang cantik, momen yang bisa diambil dari atas jembatan ini adalah, sunrise, sunset, Bekantan di Pulau Bakut, atau mengambil photo kapal pengangkut batubara yang sedang lewat dibawah jembatan
Sebaiknya membawa tele kamera atau gadget dengan fasilitas zoom agar didapat hasil photo yang bagus
View 1 |
Disekitar jembatan, terutama disisi barat jembatan terdapat sekumpulan warung kecil yang menjual rupa-rupa makanan dan minuman
Diatas jembatan ini pun masih bisa didapatkan secangkir teh atau kopi panas yang dijual oleh pedagang asongan
Pada dua sisi jembatan terdapat trotoar selebar satu setengah Meter dengan ketinggian sekitar satu Meter yang dapat digunakan sebagai tempat yang aman untuk melihat keindahan Sungai Barito dari ketinggian jembatan
Selama berada diatas jembatan, agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap bahaya kendaraan bermotor
Pengunjung yang tidak pandai berenang dan anak-anak dibawah umur perlu pengawasan lebih ekstra, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan
Profile Jembatan
Jembatan ini mulai dikerjakan pada tahun 1993 dan selesai pada tahun 1997 dengan Biaya Rp.98 Milyar
Panjang Total jembatan 1.082 Meter, Bentang Terpanjang 240 Meter, dengan Lebar 10 Meter
Tipe Bangunan Atas, Jembatan Gantung Sistem Kabel Ganda
Tipe Bangunan Bawah,Tiang Pancang Baja
Trotoar sebelah kiri dan kanan 1.5 x 1 Meter
Tinggi menara dari permukaan air 49 Meter
Tinggi bagian bawah jembatan dari permukaan air 15 – 19 Meter
Jembatan dibangun dengan system Jembatan Gantung Kembar dengan Kabel Ganda tidak simetris (Twin Suspention Bridge with Double Assymetric Cable Arrangement)